Rabu, 28 Januari 2009

seperti pohon...

Jika hanya melihat ke belakang, hidup ini seperti pohon saja,
dahulu, kita lahir di dunia dengan sebab dan cara yang selalu sama, sebab dan cara yang itu-itu juga,di masa bocah kita bertemu, layaknya cabang -cabang akar pohon yang bertemu di pangkal pokok sang pohon. kita lalui masa-masa kecil dan masa-masa remaja, kita bersama-sama, ibarat sebuah pokok pohon yang menjulang
ke atas.
selepas masa remaja, beberapa dari kita mulai berpisah, seperti dahan-dahan pohon, ada yang tumbuh ke kiri, kanan, depan , belakang dan ke atas, memasuki masa dewasa, saat kita sudah selesai dengan pencarian jati diri, kita pun berpisah lagi, seperti cabang-cabang yang berpisah pada suatu dahan pohon ada yang ke kiri, kanan, depan , belakang dan ke atas dan ada juga yang patah, setelah itu kita masih akan terus berpisah seperti ranting-ranting yang meninggalkan cabang pohon ada yang ke kiri, kanan, depan , belakang dan ke atas, ada pula yang gugur...
semakin banyak waktu lita lewati, sadarlah kita bahwa sudah tidak lagi bersama-sama sebagaimana kita di pohon dulu, sadarlah kita bahwa waktu akhirnya mencipta jarak, semakin banyak waktu terentang di belakang kita, semakin kita tak lagi sama, semakin kita banyak berbeda...
karena waktu tak pernah berhenti bekerja, pada akhirnya kita pun mendapati diri kita seperti ujung sebuah ranting kering yang sendirian menuding lempang kepada langit biru, kita menunggu giliran untuk patah diterpa angin perkasa dan jatuh ke tanah, meskipun tujuan akhirnya sama, sebab dan cara mati pastilah berbeda...

Rabu, 21 Januari 2009

kau percaya takdir??
aku percaya...
tapi aku tak mau takdirku dicampuri tangan manusia...
aku hanya ingin campur tangan dari Tuhanku...

Senin, 19 Januari 2009

malaikat yang dicuri....

selalu ada menit yang dia beri ketika aku berceloteh,

selalu ada telinga yang mendengar saat aku bergumam tentang sedihku,

selalu ada senyumnya ketika melihat kebodohan tingkahku,

selalu ada denting gitarnya menghibur penatku,

selalu ada pundaknya ketika ku terluka,

dia malaikat kecilku...

yang menyayangiku dengan sorot matanya,

menjagaku dengan lembut wajahnya,

merangkul ku dengan kasihnya,

memarahiku dengan halusnya,

dia temanku, sahabatku, cinta pertamaku...

tapi, malaikatku telah dicuri sang waktu,

aku kehilangan malaikatku...